Nabi Yeremia

 Tomas Samaria  |     9 Aug 2014, 09:45

Rm. Laurensius Priyo Pujiono SJ memberikan penjelasan mengenai Nabi Yeremia. Arti nama Yeremia adalah: Yahweh yang meninggikan, Yahweh yang membela dan Yahweh yang ada di belakang. Tuhan digambarkan sebagai tukang periuk (bejana). Jika periuk itu rusak, ia akan segera mengulangi pekerjaan dan memperbaikinya. Yeremia melayani umat ketika mereka berada dalam penderitaan di bawah penjajahan raja Babel. Yerusalem adalah kita yang ikut dihancurkan.

Yeremia dianggap sebagai pengkhianat, karena pewartaannya dianggap telah melemahkan semangat berperang umat, melemahkan kota yang hancur. Tuhan sebagai tukng periuk ingin membentuk kembali umatnya. Allah ingin menjadi pendidik, pembina dan guru utama.

Allah itu kasih dan tidak ingin umatnya binasa. Seperti periuk yang pecah, umat ingin dikembalikan dari sikap mereka yang egois buruk dan, sombong. Yeremia adalah nabi yang meratap. Ia merasa dirinya terkutuk karena dilahirkan ke dalam dunia. Yeremia adalah penulis Kitab Ratapan.

Sebagai umat kita harus bersabar, berbalik kepada Tuhan, melakukan introspeksi tentang apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi diri kita. Jadikan penderitaan itu berkah. Dalam derita, kita akan lebih dekat, lebih kuat dan lebih mesra dengan Tuhan.

Kita harus kembali pada jadi diri kita yang secitra dengan Allah. Prioritas kita: Allah menjadi pusat kehidupan. Tanggalkan gengsi dan kelekatan pada kekuasaan. Dengan berpusat kepada Tuhan, kita akan selamat.

Yeremia dipanggil Tuhan dalam usia 13 tahun. Ia mengaku tidak pandai bicara. Belajarlah dari Yeremia: sikap rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama, juga dalam relasi dengan orang lain dalam kebersamaan menggereja. Kita tidak boleh bebas liar. Kita harus cermat dalam rambu-rambu lingkup Gereja.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi