Mari Melayani

 Arya Pratama  |     12 Apr 2015, 03:08

Apakah anda berpikir para pelayan (awam) di Gereja hanya orang-orang yang bertalenta atau punya banyak waktu luang? Kenyataannya tidak. Bahkan tidak semua pelayan yang bekerja keras di Gereja adalah orang-orang yang rajin berdoa dan membaca kitab suci, namun toh mereka bekerja keras melayani di Gereja. Modal mereka adalah: niat.

Saya sendiri melayani di Gereja karena berpikir bahwa pelayanan merupakan cara untuk membalas kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Rasa syukur atas hidup saya tidak cukup hanya disampaikan melalui doa. Maka saya melayani. Dan buah-buah dari niat saya membalas kebaikan Tuhan melalui pelayanan antara lain mendapat kawan-kawan yang luar biasa, merasakan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam karya-karya saya bersama kawan-kawan, dan lebih merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya.

Namun jangan berpikir bahwa pelayanan selalu menyenangkan. Dalam pelayanan banyak juga kejadian-kejadian yang mengecewakan, menyakitkan. Namun semua itu merupakan jalan yang Tuhan berikan supaya iman kita semakin besar dan kita semakin dewasa. Ini juga merupakan buah dari pelayanan, yang pada akhirnya membuat kita semakin berkenan pada-Nya bila kita menanggapinya dengan baik.

Tuhan tidak menunggu anda sempurna untuk melayani karena selama hidup anda tidak akan pernah sempurna. Dan Anda tidak perlu menunggu menjadi pengangguran yang punya banyak waktu untuk melayani. Setiap niat untuk melayani Dia pasti akan diberkati dan diberikan jalan. Mungkin Anda bisa mulai dari lingkungan Anda, membantu kegiatan-kegiatan lingkungan atau sekedar hadir memenuhi undangan kegiatan-kegiatan lingkungan.

Yang perlu diingat dalam pelayanan adalah untuk melayani hanya dengan semangat melayani, yaitu semangat untuk mempersembahkan yang terbaik dengan tulus dan rendah
hati, tanpa tujuan dan perhitungan lain. Dan jangan melupakan keluarga karena keluarga juga merupakan rahmat dan titipan Tuhan yang harus kita jaga.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Serba-Serbi (WM) Lainnya...