Dunia Menua dengan Cepat, Menyambut Hari Lansia Sedunia

 Ign.Sunito  |     12 Oct 2014, 07:06

Ketika pertemuan International Plan of Action and Ageing di Madrid Spanyol 2012 ditetapkan tanggal 10 Oktober adalah Hari Lansia seDunia. Di mana isu penuaan adalah terbesar di abad 21 ini. Setiap detik terdapat dua orang yang merayakan ultahnya yang ke-60 dan setahunnya orang tua bertambah 58 juta orang atau satu orang di antara 9 orang di dunia ini adalah lansia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami penuaan penduduk tercepat di dunia setelah Tiongkok, AS, dan India. Usia yang dicapai rata-rata Indonesia adalah 72 tahun sesuai dengan baiknya tingkat kesehatan dan
kesejahteraan, di mana jumlah orang tua perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Jumlah keseluruhan lansia Indonesia menurut data terakhir BPS adalah 28 juta orang, yang masih bisa hidup mandiri hanya 7 juta jiwa. Selebihnya kalau tidak menjadi beban keluarga, juga masih harus bekerja bersaing dengan para tenaga produktif. Kemudian sisanya 1,8 juta jiwa hidup terlantar.

Problem besar lansia adalah dalam jaminan pendapatan, kesehatan, kesejahteraan. Dari jumlah lansia hanya 10% saja yang menikmati pensiun (PNS/TNI/Polri dan sedikit swasta) dan hanya 3% yang mempunyai asuransi kesehatan, mempunyai tabungan hanya 7% saja. Kemudian problem kesehatan di mana 80% menderita gangguan sendi, gigi, mulut, diabetes, dan kardiovaskular.
Beban terberatnya adalah menderita demensia serta depresi. Malahan dalam survey terakhir Help Age International menyimpulkan tidak mudah menjalani masa tua di Indonesia. Sekali lagi berdasarkan
indikator jaminan pendapatan, layanan kesehatan, layanan pendidikan/pekerjaan, dan lingkungan yang mendukung.

Demikian juga untuk harapan hidup setelah umur 60 tahun untuk lansia Indonesia menempati urutan terendah. Yaitu hanya 18 tahun dan 14, 3 tahun masih bisa hidup sehat. Lansia yang mempunyai harapan hidup lebih lama setelah berumur 60 tahun adalah lansia Norwegia yang masih bisa bertahan sampai 24 tahun lagi dengan kondisi hidup sehat alah 17,4 tahun dan 100% warga lansia mempunyai jaminan pensiun.

TIDAK MUDAH
Menjalani hidup di masa tua di Indonesia ternyata tidak mudah artinya banyak keluarga yang masih memikul beban orang tua masing-masing. Keluarga-keluarga muda ini ibarat generasi sandwich tergencet dua beban. Keluarga yang belum rampung mengurusi anak-anaknya masih direpotkan beban menanggung lansia yang dibutuhkan baik moral maupun material. Sumber pendapatan
keluarga menjadi rebutan antara yang muda dan yang tua. Sekitar antara 31-40% lansia tinggal bersama keluarga. Maka tak heran keluarga-keluarga muda ini boro-boro bisa menabung? Apa yang ditabung? Entek kabeh dienggo mangani wong tuwek Tak ada sisa semua habis buat orang tua? Tak heran pula 60-70% keluarga muda yang berada di sektor informal masih terjerat lingkaran kemiskinan. Jaminan BPJS bidang kesehatan mungkin bisa meringankan generasi sandwich ini.

Namun yang menggembirakan dalam indeks Help Age International lansia Indonesia mempunyai bantuan lingkungan yang baik dalam hubungan sosial Seperti contoh di Gereja MBK ada Paguyuban Adi Yuswa tempat untuk mengaktualisasi diri kemudian paguyuban-paguyuban pensiunan perusahaan, di lingkungan TNI ada PEPABRI, juga polisi dll. Pendek kata menjadi tua janganlah sesuatu yang
ditakuti.

Selamat HUT ke-13 Paguyuban Adi Yuswa MBK. Bersama kita menjadi tua ha,ha,ha... (Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi