Pertemuan Adven III : Bersama-sama Mengatasi Masalah (mat 2:13-18)

  12 Dec 2010, 08:33

Burung Angsa di kutub Utara pada musim dingin selalu terbang keselatan mencari kehangatan. Mereka terbang berkelompok dalam formasi huruf "V" untuk mengurangi hambatan udara. Bila salah satu keluar dari formasi maka dia hanya mampu bertahan sebentar dan akan kembali ke formasi. Bila ada yang sakit maka beberapa temannya akan keluar dari formasi besar dan membentuk formasi kecil "V" untuk mendampingi si sakit. Sobatku bilang, "kaloeloe sih mau bersamaan asal untung tetapi kalo buntung...nggak useh aje."

Pertemuan Adven III : Bersama-sama Mengatasi Masalah (mat 2:13-18)

Tanggapan Atas MasalahPertemuan pertama sudah membahas bahwa setiap keluarga tentu mempunyai masalah. Namun tanggapan atas masalah itu membuat perbedaan besar. Ada keluarga yang menerima masalah sebagai latihan untuk berkembang. Ada yang menolak dengan selalu berkeluh kesah, beranggapan masalah itu hanya untuk dirinya saja. Rumput tetangga nampak lebih hijau dari rumput di halamannya. Keluarga Kudus dari Nazaret juga mengalami masalah besar ketika malaikat memberi kabar lewat mimpi agar segera pergi ke Mesir. Mimpi yang dialami Yusuf bukanlah sekedar bunga tidur biasa melainkan suatu bentuk komunikasi sangat akrab antara Allah dan umat-Nya. Kitab Suci banyak menjelaskan bahwa hanya orang-orang istimewa saja mendapat instrusksi langsung dari sorgawi.

Yusuf sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab atas keselamatan Yesus segera bertindak tanpa mengeluh atau memprotes kepada Tuhan. Iman Yusuf sekali lagi diuji agar mau menaati perintah-Nya. Bisa dibayangkan betapa sulitnya Yusuf menceritakan pengalaman mimpinya kepada Maria agar segera mengungsi ke Mesir. Bagaimana tanggapan Maria atas ajakan dia? Sebagai ibu muda yang belum lama melahirkan dan mempunyai anak kecil berumur sekitar dua tahun tentunya repot sekali. Ia harus mempersiapkan segala kebutuhan Yesus dalam menempuh perjalanan jauh ke suatu tempat asing. Meskipun demikian Maria mendukung keputusan suaminya untuk segera berangkat.

Tentunya masalah yang dihadapi oleh Keluarga Kudus ini tidak berakhir setelah sampai di tempat tujuan. Masalah lain muncul bergantian misalnya dalam menyesuaikan budaya, bahasa, mencari makan dan lain-lain. Hidup Keluarga Kudus ini merupakan rangkaian masalah terus menerus. Mereka mengatasi semuanya secara bersama-sama, saling mendukung, tanpa saling menyalahkan. Berserah atas kehendak ilahi tetapi berjuang untuk hidup sesuai petunjuk-Nya. Allah akan memberikan solusi bila manusia mau menanggapi. Diperlukan kerjasama antara Allah dan manusia. Memang, manusia akan sulit serta merta memahami karya Allah. Disinilah iman seperti Yusuf amat diperlukan.

Hidup Itu SulitDr. Scott Peck mengatakan: Hidup ini sulit. Ini merupakan kebenaran yang agung, salah satu dari kebenaran-kebenaran yang paling agung... sebagian besar orang tidak sepenuhnya melihat kebenaran ini, yakni bahwa hidup itu sulit. Bila kita menerima kebenaran ini maka hidup tidak sulit lagi.

Apakah aku mau meneladan Yusuf dan Maria yang bersama-sama mengatasi masalah dan percaya akan campur tangan Allah?

(JA Gianto / Sie Katekese)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi