Bos, Dengarkan Para Karyawanmu!

  11 Mar 2011, 08:45

Mendengarkan paling sulit dijalankan karena manusia umumnya cenderung mempunyai ego yang besar. Manusia cenderung mau berbicara, menggurui dan didengarkan daripada mendengarkan orang lain berbicara. Padahal Yesus berkata berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya. Yesus mengajarkan murid dan para pengikut-Nya untuk mau mendengarkan, karena dengan mendengarkan wawasan seseorang akan bertambah luas, makin berilmu dan menerima serta memahami orang lain karena sadar bahwa pikiran orang-orang bisa berbeda satu sama lain.

Bos, Dengarkan Para Karyawanmu!

Yesus mengajar agar para murid-Nya dan para pengikut-Nya yang lain mengasihi dan mengampuni sesama. Untuk itu mereka harus mau mendengarkan agar relasi bertambah erat. Mereka harus rendah hati sehingga mau menerima pendapat maupun teguran dari orang lain. Memang, perlu juga dipoerhatikan bahwa apabila menegur orang lain jangan menegur dia di depan umum tetapi secara empat mata. Apabila orang itu tidak mau mendengarkan, panggillah dua-tiga rekan lain untuk menegur orang itu sehingga ia mau mendengarkan.

Dan apabila orang itu tetap tidak mau mendengarkan, panggillah para jemaat, yaitu orang-orang tua yang dianggap bijaksana dan sering memberi nasihat. Kalau ia tetap tidak mau mendengarkan tetua jemaat maka dikatakan ia seperti orang yang tidak mengenal Allah. Artinya ia tidak mau mengakui kebenaran tetapi berpegang hanya pada hatinya yang egois.

Yesus juga mengatakan bahwa jika orang-orang tidak mau mendengarkan dan hanya mencari kesenangan duniawi dan jika ada dua orang benar saja yang mau mendengarkan dan punya relasi dengan Allah dan melakukan perbuatan baik, sepakat untuk meminta apapun juga, maka Bapa di Surga akan mendengarkan dan mengabulkan permitaan kedua orang itu. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dan berdoa di dalam nama Yesus, maka Yesus akan hadir dan mendengarkan doa mereka.

Dengan demikian:

  • Ibu atau Bapak banyak dengarkan anak-anaknya
  • Ibu/ Istri mau dengarkan Bapak/ Suami
  • Bapak/ Suami mau dengarkan Ibu/ Istri. Maka keluarga tersebut akan menjadi keluarga yang harmonis atau shakinah.
  • Pemilik dan pemimpin perusahaan dan pabrik, majikan dan bos: dengarkan suara para karyawan.
  • Para pemimpin negara: Dengarkan keluh kesah rakyat.
(L. Aloysius Kauw Tjoe Liep - KEP XII/ Homiletika Lingkungan Soegiopranoto I)

  • Ibu atau Bapak banyak dengarkan anak-anaknya
  • Ibu/ Istri mau dengarkan Bapak/ Suami
  • Bapak/ Suami mau dengarkan Ibu/ Istri. Maka keluarga tersebut akan menjadi keluarga yang harmonis atau shakinah.
  • Pemilik dan pemimpin perusahaan dan pabrik, majikan dan bos: dengarkan suara para karyawan.
  • Para pemimpin negara: Dengarkan keluh kesah rakyat.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi