Duc in Altum !

  27 Oct 2010, 22:45

"Duc in altum" atau "bertolaklah ke tempat yang dalam" adalah sabda Tuhan Yesus yang menjadi tema raker MBK 2010. Perintah kepada Petrus dan teman-teman nelayannya yang semalaman tidak memperoleh ikan. Petrus adalah nelayan kawakan. Otaknya berjalan: "Saat menangkap ikan adalah malam hari, ketika angin darat bertiup ke laut. Tidak sebaliknya seperti di pagi hari ketika angin laut telah bertiup ke daratan. Pada siang hari, ikan-ikan sembunyi di tempat yang gelap dan alam."

Duc in Altum !

Adalah watak manusia yang selalu ingin menonjolkan dan mengandalkan kepintaran mereka. Karena kekayaan, kepandaian dan mungkin juga pengalamannya. Mereka merasa tidak perlu mengandalkan Tuhan dalam hidup, rencana dan kerjanya.

Mengenai Firman, Benny Phang O.Carm menulis: "Kita berbondong-bondong untuk datang, duduk dan mendengaran pengkhotbah-pengkotbah ulung. Kita senang mendengarkan kata-kata indah. Firman itu hanya membisikan keindahan di telinga kita, lalu lenyap tak berbekas dalam hidup kita."

Firman atau Sabda Tuhan itu sungguh dahsyat. Firman itu termuat dalam Kitab Suci atau Alkitab. Ada orang yang mengartikan Alkitab itu Allah kita luar biasa. Ambillah kitab Kejadian 1 dimana tercetak berfirmanlah Allah: "Jadilah terang; jadilah cakrawala di tengah segala air, hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda dan lain-lain."

Santo Yohanes dari Salib, Karmelit (1542-1591) berkata: "Allah hanya bersabda satu kali, dan sabda itu menjelma jadi manusia yaitu Yesus (yang telah ada sebelum bumi diciptakan). Untung saja Petrus tidak macam-macam tapi langsung bertolak ke tempat yang lebih dalam.

Apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh sang Pencipta yang membuat langit dan bumi? Penginjil Welling bertanya: "Mana yang lebih besar, tukang bakpao atau bakpaonya. Karena tukang bakpao bisa bikin bakpao merah berisi daging dan bakpao hitam berisikan kacang. Tuhan bisa membuat kepala kita, jika otak kita lebih besar bisa sakit tumor otak. Tuhan juga bisa ciptakan otak yang kecil yaitu otak-otak dari ikan tenggiri."

Tidak mustahil Tuhan punya acara, Ia memerintahkan ikan-ikan untuk menghampiri jala Petrus dan hasilnya dua perahu sarat ikan yang membuat perahu itu hampir tenggelam. Luar biasa Tuhan Yesus kita.

Ilustrasi kecoaAda kecoa yang dialog dengan kecoa yang lain. Ia ingin ke Bali. Temannya mengejek: "Mana mungkin. Dengan sayap kecilmu, dua meter terbang saja kau sudah jatuh!" Kecoa kecil tidak putus asa. Dari bandara Sukarno Hatta ia naik pesawat Garuda yang punya sayap besar sekali. Ia bisa sampai ke bandara Ngurah Rai. Jika ia naik pesawat JAL bisa sampai di Jepang atau ke New York, negerinya Obama. Sayap kita juga terlalu kecil, kita perlu sayap Yesus. Theresia Lisieux menjadikan tangan Yesus sebagai liftnya untuk ke surga.

Sampai berapa jauh Firman Tuhan itu jadi tema, kekuatan dan andalan bagi pamong umat yang ikut raker? Jangan sabda agung itu cuma menghias atau terpampang megah di spanduk, tapi tidak jadi landasan atau tidak membumi dalam usaha untuk mengantar umat ke seberang langit dan bumi baru yang tidak ada ratap tangis dan air mata. Dan jangan pula, DVD yang memuat kick off hasil raker tetap saja jadi barang mati. Bahkan lupa kemana DVD itu diletakkan. Jadilah Petrus yang taat.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi