Kota Sejuta Mall Dan Ruko - HUT Jakarta Ke-484

  17 Jun 2011, 18:12

Kini ketika kita bepergian kemana saja ke sudut-sudut kota Jakarta akan dijumpai bangunan mall dan ruko, dengan pemandangan kemacetan luar biasa di mana saja dan kapan saja. Setiap memperingati HUT kota Jakarta dari tahun ke tahun akhir-akhir ini, pasti timbul di benak ini bahwa kota ini semakin hari semakin tidak nyaman. Terlebih bagi mereka yang kini sudah pada bergelar "adi yuswa", karena kota ini paling tidak ramah terhadap kaum lansia. Contoh kecil, transportasi umum berupa busway ini tidak diperuntukkan bagi lansia. Lihat untuk mencapai terminalnya saja, amit-amit sudah kehabisan napas terlebih dahulu. Pastilah para perencananya akan menjawab dengan enteng jika ditanya problem ini," orang tua? EGP emang gue pikirin! "

Dari tahun ke tahun Jakarta terus mempertontonkan secara eksklusif paradoks antara modernitas kota yang melaju pesat dengan kemiskinan yang terus menyeruak. Cerminannya dengan tumbuhnya mall yang merupakan sorga kaum berduit, ruko-ruko bertaburan bak jamur di musim hujan menyesaki tata ruang yang memang sudah amburadul. Di tengah membanjirnya kendaraan bermotor maupun mobil sehingga setiap orang harus berjuang setengah mati untuk beringsut centi demi centi meter untuk maju di jalan-jalan di seluruh penjuru Ibu Kota. Dan tunggu dulu, yang merasa tak nyaman bukan orang tua saja, lho? Cobalah Anda berjalan kaki. Pejalan kaki tak mengenal umur. Anak tetangga di Bintaro, siswa SD meregang nyawa disamber motor, justru lalin di depan sekolahnya lagi macet. Kakak penulis seorang dokter berumur 74 tahun, sehat /segar/ tidak ada keluhan penyakit apapun. Meninggal di jalan raya dihantam sepeda motor ketika menyeberang jalan di depan kompleks perumahannya.

Kita ingat janji Gubernur " Jakarta Serahkan Pada Ahlinya"? Lha, tahun depan masa jabatan habis kita belum melihat janji itu terwujud. Bahkan seperti berjalan di tempat dengan ukuran Jakarta tak mampu memberikan kebutuhan dasar bagi penduduknya. Yaitu yang mencakup empat pilar utama, pendidikan,kesehatan,jaminan sosial, dan kebutuhan permukiman. Mengutip data dari DPRD bahwa masih 70% anak-anak umur 16-18 tahun hanya mampu menamatkan SMP/SMU. Hampir setengah juta orang hanya punya penghasilan di bawah 400 ribu rupiah/bulan. 30% tinggal di tempat-tempat kumuh. 5.3 juta penduduk menderita penyakit ISPA, gangguan saluran pernapasan.(Sindo 23/3/2011)

KOTA KORUPMembaca buku "Negara Paripurna" Yudhi Latief, bahwa kota-kota besar di Indonesia punya julukan Kota Korup, Citta Corottisima di mana para koruptor bermukim. Tentu juga kota Jakarta yang paling nyata dan kelihatan, sampai jemu dan mulut berbusa jika menyebut satu per satu kasus korupsi. Namun Jakarta tak kurang daya tariknya, tiap tahun puluhan ribu pendatang baru berdatangan untuk mengadu nasib. Dari yang tak punya ketrampilan apapun sampai yang bergelar S3. Jangan heran Edi Gunawan (37) doktor lulusan Monash University Australia tertangkap tangan karena menjadi spesialis mencuri rumah-rumah kosong, yang hasilnya untuk menafkahi keluarganya yang tinggal di Canbera. (Kompas 31/5/011). Lika liku kota Metropolitan.

Sekalipun demikian ketika saya setiap habis tetirah di kampung halaman, Solo, dan saatnya pulang kembali ke Jakarta. Saya selalu bersenandung lagu Koes Plus " Ke Jakarta ku kan, kembali. Walau apa yang terjadi......

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi