Jangan Takut Bersama Romo

  20 May 2011, 07:01

Ketakutan sekarang banyak menyerang orang beriman. Semuanya karena harga naik. Barang jadi mahal, kontrak rumah melonjak, biaya pengobatan melambung tinggi. Harga kebutuhan sehari-hari menjadi semakin tak terjangkau. Sekarang semua orang memburu rupiah. Orang hidup demi uang. Wajah-wajah orang jujur jadi kusam! Kenapa aku harus jadi kurban? Temperamen orang jadi sensitif dan lekas bete. Orang merasa kesepian dalam hidupnya.

Ujar-ujar Yesus: "Jangan takut, Aku ini." Bisa diterima atau ditolak. Namun pada kenyataannya, pelaksanaannya tidak mudah. Kecerdasan intelek berguna untuk berfikir. Kalau pikirannya jalan, masalah bisa selesai. Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, orang jadi stress dan hilang harapan.

Ketika murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air, Yesus dikira hantu. Ketika Yesus diundang masuk dalam perahu, seketika juga perahu itu sampai di pantai yang mereka tuju. Berilah peluang bagi Yesus untuk bekerja dalam hidupmu, agar segala problem bisa selesai tuntas. Di atas kertas bisa jadi tak mungkin,kita jangan hanya mengandalkan logika. Jadikan Yesus andalanmu.

Panggilan ke KarmelSemula orang tuanya tidak setuju, dia masuk biara. Dalam budaya Cina, anak harus menjaga dan bertanggung jawab kepada orang tua. Romo ini sampai minggat dari rumah. Ia meyakinkan orang tuanya bahwa Tuhan akan memberi peluang. Setiap pagi ayahnya suka berbelanja di pasar. Satu ketika, ayahnya terjatuh di pasar. Tidak ada dari keempat anaknya di situ. Tapi tangan Tuhan yang tak kelihatan, ikut bekerja. Ada banyak orang yang menolong, membawanya ke rumah dan mengantarnya ke rumah sakit. Bahkan membantu ayahnya yang sempat di operasi sampai dua kali. Begitulah ayahnya mendapat pertolongan.

Maria luar biasaBagi seorang Karmelit, Maria Bunda Karmel bukan hanya seorang Ibu tapi saudara Tujuan hidup kita adalah masuk surga untuk bergabung dengan Allah. Betapa bahagianya Adam dan Hawa ketika masih bergabung dengan Allah di Taman Firdaus. Tapi begitu ada keinginan untuk "menjadi" seperti Allah, hidupnya hancur. Kebahagiaan ada jika kita bersatu dengan Allah. Ketika Maria menerima kabar gembira: "Engkau akan mengandung dari Roh Kudus." Jawabnya: "Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu." Ketika orang-orang memberitakan bahwa ada saudara-saudaranya, Yesus bersabda: "Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraku laki-laki, dialah saudara-saudaraku perempuan, dialah Ibu-Ku."

Pesan Injil adalah KasihMaria dan Yesus menyatu dalam Kasih. Dalam Nyala Api Cinta, S.Yohanes dari Salib (1542-1591) menggambarkan Bersatu dalam Kasih. Kasih seperti kayu yang dilalap api. Kayu dibakar api, saat kayu jadi bara, tidak dapat dipisahkan mana yang api dan mana yang kayu. Maria adalah kayu, Allah adalah Api. Terbakar oleh Api Roh Kudus. Mari kita menyatu dalam kasih seperti Maria di bulan Mei ini.

Tomas Samaria(Perbincangan Rohani dan Dialog Iman di Oase Rohani Katolik Sabtu 7/5/2011)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi