Doa Bapa Kami (8) Jangan Masukkan Kami ke dalam Pencobaan

 Lamtarida Simbolon, O.Carm  |     23 Dec 2013, 16:19

Berawal dari apakah dosa? Berawal dari cobaan atau godaan. Di taman Eden itu, si ular licik merayu Hawa agar memakan buah terlarang itu, "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Kej 3:4-5-). Itu godaan dari si ular. Sekarang sol keputusan hati dari manusia. "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itumenarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikan juga kepada suaminya dan suaminya pun memakannya." (Kej 3:6).

Dosa itu terjadi kalau kita menyetujui godaan atau cobaan. Dan cobaan itu datang menyelinap dengan sangat halus sehingga kita kerap tidak sadar bahwa itu adalah cobaan, jebakan. Kita lihat dua frase di atas "buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya" dan "pohon itu menarik hati karena memberi pengertian". Cobaan iblis itu masuk melalui apa yang kita butuhkan. Kalau kita tidak membutuhkan sesuatu hal atau barang, iblis tidak menggunakannya sebagai pintu masuk. Tetapi ketika kita membutuhkan makanan, kenikmatan, uang, kekuasaan, iblis masuk melalui pintu-pintu itu. Saat kita membuka pintu itu, dan menyetujuinya masuk, maka terjadilah dosa.

Yesus telah mengalahkan godaan iblis setelah berpuasa 40 hari, dan juga dalam sakratul maut di Getsemani nantinya. Dia telah mengalahkan cobaan. Yesus sangat tahu bahwa kita sangat lemah dalam menghadapi godaan atau cobaan. Maka dia mengajari kita berdoa "jangan masukkan kami ke dalam pencobaan". Frase ini bisa juga berarti "janganlah kami jatuh ke dalam pencobaan", karena roh memang penurut tetapi daging lemah. (Mat 26:41). Atau bisa juga berarti "janganlah kami dikalahkan oleh pencobaan".

Yesus tahu bahwa godaan iblis selalu mengincar kita, seperti singa yang mencari mangsanaya, maka kita diperingatkan untuk waspada. Waspada terhadap segala tipu-daya, licik rayu si penggoda. Seorang filosof Jawa, Ronggowarsito berkata, "Dilalah karso Allah,begjo begjone kang lali,luwih begjo,kang eling lan waspodo." artinya, tetapi sudah menjadi kehendak Tuhan,betapa beruntung pun orang yang lupa,masih lebih beruntung orang yang selalu ingat dan waspada". Mungkin banyak orang berkata bahwa para koruptor itu sangat beruntung. Namun jangan lupa, jalan keselamatan itu hanya dapat dicapai dengan hidup benar di hadapan Tuhan, dapat dicapai kalau kita eling lan waspada.

"Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan." Begitu kita diajari Yesus berdoa. Dia tahu kita hidup di tengah cobaan dan godaan dunia ini. Tiga akar godaan di dunia ini: harta, kuasa, seks. Pintu-pintu itulah yang digunakan iblis untuk menggoda kita dengan berbagai macam modusnya. Dan Yesus tahu bahwa kita kerap lemah berhadapan dengan godaan. Maka tidak ada cara lain selain memohon kuasa dan pertolongan Allah supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan itu. Melalui doa ini, Yesus memperingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga, untuk selalu eling lan waspada.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi