Doa Bapa Kami (4) Datanglah Kerajaan-Mu

 Lamtarida Simbolon, O.Carm  |     24 Nov 2013, 02:17

Kerajaan Allah! Kata yang sangat sering kita jumpai dalam Kitab Suci. Sangat sering juga dikhotbahkan dan dijadikan bahan pengajaran. Tetapi kalau kita ditanya, apa itu Kerajaan Allah? Kita akan kebingungan menjawabnya. Memang, Kitab Suci tidak memberi definisi yang gamblang. Kata Yunani yang dipakai ialah basileia. Artinya, pemerintahan. Kerajaan Allah berarti pemerintahan Allah. Allah memerintah. Kata ini pun belum memberi tambahan arti yang lebih jelas juga.

Barangkali perbandingan berikut bisa sedikit memberi gambaran. Marilah kita melihat Jokowi. Pemerintahan Jokowi berarti Jokowi memerintah. Itu berarti pula, Jokowi memiliki ciri khas memerintah. Jokowi memiliki merek (brand), semangat, spiritualitas. Apa spiritualitas Jokowi? Yang sangat jelas kelihatan misalnya: spiritualitas blusukan. Apa yang ada di balik blusukan? Kedekatan dengan rakyat dan kesederhanaan. Jokowi memilih menjadi gubernur yang dekat dengan rakyat dan sederhana. Dia melihat sendiri persoalan di lapangan sehingga bisa melayani rakyat dengan tepat sasaran. Semangat dekat dengan rakyat dan kesederhanaan inilah yang terus-menerus diwujudkan Jokowi dalam pemerintahannya.

Bagaimana dengan pemerintahan Allah? Marilah kita melihat Yesus. Kita lihat apa yang dilakukan Yesus. Dia membuat orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, membangkitkan orang mati. (Luk 7:22). Ini semua adalah tanda-tanda kehidupan! Di mana ada tanda-tanda kehidupan, di situ ada Kerajaan Allah. Selain penyembuhan fisik, Yesus juga menyembuhkan manusia dari dosa. Kepada perempuan berdosa yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi, Dia berkata, "Dosamu telah diampuni." (Luk 7:48). Di mana ada pengampunan dosa di situ ada Kerajaan Allah. Jadi,pemerintahan Allah berarti bahwa Allah menghendaki semua ciptaan-Nya sembuh, hidup, bebas dari segala dosa. Spiritualitas tanda-tanda kehidupan dan pengampunan dosa inilah yang terus diwujudkan Yesus dalam pemerintahan Allah.

Sekarang marilah kita membaca arti Kerajaan Allah yang diberikan oleh rasul Paulus. "Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17). Penjelasan singkat yang bisa diberikan di sini ialah bahwa Allah itu ingin kita hidup benar, tidak dikuasai nafsu kedagingan dan dosa. Allah menghendaki kita semua mengalami damai sejahtera (saling mohon ampun dan mengampuni), mulai dari hidup di dunia ini sampai pada hidup kekal. Allah ingin agar kita mengalami sukacita yang berasal dari Roh Kudus.

Jadi, Kerajaan Allah itu berarti Allah sendiri memerintah. Tanda-tanda bahwa Allah memerintah dalam hidup kita baik secara pribadi, keluarga, gereja maupun masyarakat ialah: di mana ada tanda-tanda kehidupan bukan kematian, di mana ada pengampunan bukan permusuhan, di mana ada kebenaran bukan kelaliman, di mana ada damai sejahtera bukan perang, di mana ada sukacita bukan dukacita. Kalau kita berdoa "datanglah Kerajaan-Mu" berarti kita berharap agar Allah memerintah, meraja. Itu berarti pula supaya kita berjuang dengan bantuan rahmat Allah untuk mewujudkan Kerajaan Allah itu di bumi ini. "Ya Bapa, datanglah Kerajaan-Mu!"

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi