Air yang Menguduskan dan Darah yang Menghidupkan

  3 Apr 2016, 15:12

Ujung tombak yang tajam menusuk lambung Yesus. Darah dan air pun mengalir dari tubuh yang terpaku di kayu salib itu (lih. Yoh 19:34).

Air yang Menguduskan dan Darah yang Menghidupkan

Sosok semacam itu pulalah yang menampakkan diri kepada Sr. Faustina, seorang biarawati di Plock, Krakow, Polandia, pada 23 Februari 1931. Yesus berpakaian jubah putih, tangan kanan-Nya terangkat seolah member berkat, tangan kiri terletak di dada. Dua berkas cahaya, merah dan pucat (tidak berwarna), memancar dari balik jubah-Nya.

"Sinar pucat melambangkan air yang menguduskan jiwa-jiwa. Sinar merah melambangkan darah yang memberikan kehidupan bagi jiwa-jiwa. Kedua sinar itu memancar dari lubuk kerahiman-Ku ketika hati-Ku yang berada dalam sakratul maut di salib dibuka dengan tombak. Sinar-sinar itu melindungi jiwa-jiwa terhadap murka Bapa-Ku. Berbahagialah orang yang bernaung dalam kedua sinar ini, karena tangan Allah yang adil tidak akan menyentuhnya!" Demikian tulis Sr. Faustina dalam buku hariannya (299).

Melalui penampakan-Nya, Yesus juga berpesan agar Pesta Kerahiman-Nya dirayakan pada Minggu Pertama setelah Paskah. Secara resmi, Pesta Kerahiman Ilahi ditetapkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2002. Pemilihan hari Minggu pertama sesudah Paskah sebagai Pesta Kerahiman Ilahi sendiri mengandung makna teologis yang san- gat mendalam. Ada hubungan yang erat antara Misteri Paskah Penebusan dan Misteri Kerahiman Ilahi.

"Jiwa yang mengaku dosa dan menyambut komuni kudus akan menerima pengampunan penuh atas dosa-dosanya dan bebas dari hukuman. Janganlah ada jiwa yang takut menghampiri Aku meskipun dosa-dosanya laksana kain yang merah padam. Kerahiman-Ku begitu besar sehingga sampai kekal tidak ada pikiran manusia atau malaikat yang dapat menyelaminya." (buku harianSt. Faustina, 699).

Devosi Kerahiman Ilahi tak hanya dilakukan saat Pesta Kerahiman Ilahi. Umat Katolik dapat berdoa saat jam kerahiman, yakni pkl. 15.00 setiap harinya. Ada pula Doa Koronka menggunakan manik rosario untuk didaraskan. Sembilan hari menjelang Pesta Kerahiman Ilahi, biasanya diselenggarakan doa novena, yang juga dapat dilakukan dalam kesempatan lainnya. Beradorasi Ekaristi juga menjadi cara untuk dipilih.

Kerahiman Ilahi bukan hanya sekadar devosi. Kerahiman Ilahi, sebagaimana dinyatakan Paus Yohanes Paulus II, "Adalah karunia kepada umat manusia yang kadang bingung dan terdesak oleh kuasa kejahatan, egoisme dan ketakutan. Tuhan yang bangkit menawarkan kasih-Nya yang mengampuni, mendamaikan, dan membuka kembali hati bagi kasih. Yesus, Engkau andalanku, limpahkanlah kerahiman atas kami dan atas seluruh dunia!"

(Helena D. Justicia)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi