Hati Panas Jadi Dingin di Pintu Tol

  2 Jun 2012, 20:06

Tahun lalu Warta Minggu memuat "curhat" seorang warga Paroki MBK. Ia bercerita, ketika mau masuk pintu tol Cikarang mobilnya disodok bus dari belakang. Lantaran tidak mau minta ganti rugi, teman-teman sekantornya ngledek ia orang Katolik sejati, penuh iman, sarat cintakasih dan pemaaf. "Dalam pikiran panas, penulis ingin menyumpahi sopir bus itu, tetapi dalam hati ada rasa kasihan terutama terhadap keluarganya", komentarnya dalam WM tentang pengalamannya itu.

Hati Panas Jadi Dingin di Pintu Tol

Baginya, ia bisa sesabar itu berkat Roh Kudus. "Keinginan berbuat baik bisa diartikan bekerjanya dimensi Roh Kudus," tulisnya.

Dan ia salah satu dari begitu banyak orang katolik yang menyebut Roh Kudus telah berkarya dalam diri mereka secara nyata. Karena karya Roh Kudus mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang dirasakan tepat dalam situasi-situasi kritis, baik kecil maupun besar. Itulan iman mereka.

Tetapi, kenapa berbicara lagi tentang Roh Kudus pada hari ini? Kita kan baru merayakan Pentakosta hari Minggu lalu. Bukankah hari ini Gereja merayakan HARI TRITUNGGAL MAHA-KUDUS?

Salah satu jawaban atas pertanyaan di atas sangatlah sederhana. Yaitu sebuah penggalan dalam Credo ("Aku Percaya") yang mengalir ritmis seperti lirik lagu yang indah. Diawali dengan Roh Kudus dan disusul dengan Bapa dan Putra, sebagai berikut:

"Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra; Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan".

Ungkapan indah ini terpatri dalam hati kita. Kalimat-kalimat ini menunjuk kepada kesatuan Bapa-Putra-Roh Kudus. Sadar tidak sadar, dalam Misa Kudus kita selalu mengucapkannya dari kata pertama sampai kata terakhir seolah-olah dalam "satu napas". Keindahan ini sangat membantu penghayatan kita akan Tritunggal Mahakudus.

Roh Kudus dapat kita hayati sebagai pintu masuk untuk "mengenal" Tritunggal Mahakudus, yang adalah Allah yang satu. Itulah Roh Kudus yang sedang berkarya didalam diri kita, ditengah hidup Gereja dan di dunia umumnya.

Karena Roh Kudus itu satu bersama Bapa dan Putra, maka bukan perbuatan keliru apabila kita mengalamatkan doa kita kepada Roh Kudus ("Ya Roh Kudus..."). Maka kita juga boleh berdoa kepada Yesus ("Ya Yesus...), dan kepada Bapa ("Ya Bapa...). Dan juga orang kristen boleh memanjatkan doa-doa kepada Allah Tritunggal ("Ya Allah...").

Tulisan ini bukan uraian teologis tetapi sebutir kecil penghayatan akan Tritunggal Mahakudus. Tidak mudah berbicara tentang Allah Tritunggal. Maka Romo Yohanes Indrakusuma O.Carm menulis: "Memang kita tidak akan pernah bisa mengerti (Allah Tri Tunggal) seluruhnya".

Betul. Tidak dapat paham sepenuhnya, tapi kita tetap percaya. Percaya akan Allah Tritunggal yang berkarya melalui Roh Kudus. Karena karya Allah, hati panas di pintu tol pun jadi dingin.

(Leo Jegho)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi