Beata Elisabeth Dari Tritunggal Relasi Mesra Dengan Allah

  31 Oct 2013, 22:07

Maria mendandani aku dengan jubah Karmel dan inilah hari pertunanganku dengan Yesus. Kalau aku ingat hari ini aku merasa seperti tidak di dunia lagi."

Itulah ungkapan sukacita Elisabeth ketika diterima secara penuh sebagai anggota Biara Karmel pada Desember 1901. Dia pun menerima Suster Elisabeth dari Tritunggal sebagai nama biaranya. Elisabeth masuk sebagai postulan pada 2 Agustus 1901.

Kerinduan masuk Biara Karmel muncul sejak dia berumur 17 tahun. Tapi, ibunya tidak mengizinkan. Namun, keinginan Elisabeth masuk biara tidaklah padam. Sejak Juni 1899, ia mendapat bimbingan Priorin, Muder Maria dari Yesus. Priorin inilah yang menjelaskan arti nama Elisabeth, yaitu kediaman Allah Tritunggal.

Januari 1900, ia mengikuti retret. Pada bulan ini pula ia memutuskan menjalani kehidupan sebagai seorang Karmelit. Inilah titik awal Elisabeth masuk Biara Karmel.

Di tengah kerinduannya masuk Karmel, ia membaca buku St Theresia Avilla yang berjudul 'Jalan kesempurnaan'. Ulasan tentang mati raga dan doa dalam buku ini cukup mempengaruhinya dalam usaha memperbaiki diri.

Elisabeth lahir pada 18 Juli 1880 di kamp militer di Avor Keuskupan Bourges, Perancis, dari pasangan Joseph Francis dan Marie Rolland Catez. Ia dibaptis dengan nama baptis Marie Josephine Elisabeth pada 22 Juli 1880. Tanggal 2 Oktober 1887, Kapten Joseph Catez mendadak meninggal tanpa sakit. Elisabeth sangat kehilangan, karena dia sangat dekat dengan sang ayah.

Pada 19 April 1891, Elisabeth menerima komuni kudus. Setelah Misa selesai, ia berbisik kepada Marie Louise, temannya yang paling akrab,"Saya tidak merasa lapar, Yesus sudah memberikan santapan."

Pada 11 Januari 1903, selesai mengucapkan kaul, ia mengalami suatu kedamaian batin yang begitu mendalam dan menerima kerudung kepala sebagai tanda biarawati berkaul.

Tiga tahun kemudian, Elisabeth merasa kematiannya sudah mendekat. Ia mempercayakan dirinya pada pemeliharaan St Yosef, pelindung Ordo Karmel. Tanggal 15 Oktober, ia menerima kunjungan yang terakhir dari pembimbing rohaninya. Anggota keluarganya pun berkumpul di kamarnya. Setelah menerima komuni terakhir, ia pun tenggelam dalam penderitaan sakratul maut yang hebat dan meninggal. Elisabeth dari Tritunggal dibeatifikasi pada 25 November 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II.

Hubungan Elisabeth yang mesra dengan Allah Tritunggal, kiranya menjadi suatu contoh yang harus diterapkan dalam kehidupan kita. Relasi yang mesra dengan Allah dan lewat pelbagai sarana doa yang ada, kita diharapkan bukan hanya menyimpan kemesraan relasi kita dengan Allah menjadi milik kita sendiri, melainkan membagikannya kepada sesama kita. Kehidupan pada masa sekarang dengan berbagai macam permasalahan yang ada, menantang kita untuk menjadi rasul dalam menghadirkan Allah dalam kehidupan kita.

(Yes. Singgih, O.Carm)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi