Kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II

 Rm Heribertus O.Carm  |     1 May 2014, 22:45

Kanonisasi dan Panggilan Kekudusan

Kanonisasi adalah tindakan resmi atau difinitif Bapa Suci (Gereja) menyatakan kesucian seseorang secara publik, sehingga secara resmi ia diberi penghormatan sebagai santo atau santa. Dasar dari biblis dari kanonisasi adalah setiap orang dipanggil untuk menjadi sempurna, seperti Bapa si surga sempurna adanya bdk Matius 5:48. Panggilan kekudusan ini juga ditekankan dalam kitab imamat. "Kuduskanlah kamu, sebab, Aku, Tuhan, Allahmu, kudus" (Im 19:2). Realitas dalam mencapai kekudusan dan kesempurnaan bisa jadi banyak orang telah mencapainya namun namanya tidak populer; namun secara resmi dan difinitif ada orang-orang yang dinyatakan sebagai orang kudus oleh gereja dan namanya dalam kalangan Gereja. Kanonisasi bukan berarti orang terbebsakna dari segala dosa, melainkan bentuk pengakuan gereja universal terhadap kesucian hidup seseorang.

Proses atau Tahap Kanonisasi

Tidak semua orang yang tampak baik dalam kehidupannya dalam Gereja otomatis digelari kudus oleh Gereja. Agar seseorang dapat digelari kudus oleh Gereja dibutuhkan beberapa proses atau tahapan, yang seringkali memakan waktu yangcukup lama. Proses atau tahapan pemberian gelar orang kudus adalah sebagai berikut:

  • Pengajuan calon: Keuskupan atau lembaga religius asal calon mengajukan calon dengan menyatakan alasan-alasan bahwa calon tersebut pantas diproses menjadi orang kudus. Jika oleh Kongregasi resmi Vatikan alasan-alasan tersebut bisa diterima maka calon dinyatakan sebagai Pelayan Allah (Servant of God).
  • Venerabilis/yang pantas dimuliakan: Proses selanjutnya adalah memperlengkapi atau memperkuat calon dengan mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui perantaraan calon tersebut. Bukti-bukti harus diuji secara teologis dan scientific (ilmiah). Jika bukti-bukti ini memperkuat pengajuan calon dan diterima, maka calon akan diberi gelar Venerabilis atau yang pantas dimuliakan.
  • Beatifikasi / yang terberkati/yang berbahagia: proses selanjutnya adalah beatifikasi atau pemberian gelar Beato/beata yang berarti yang terberkati.
  • Kanonisasi: Tahap akhir, final atau difinitif dari proses ini adalah kanonisasi, yakni pemberian gelar santo atau santa kepada orang kudus bersangkutan.

Kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II

Dua orang kudus ini memang sangat menonjol dalam kesucian hidup, pengembangan dan pembaharuan hidup Gereja di seputar abad dua puluh. Paus Yohanes XXIII disebut Papa Buono, Good Pope, Paus yang baik hati, demikian orang mengenal beliau. Ia sungguh membaharui Gereja besar-besaran seperti tertuang dalam Konsili Vatikan II. Kehadirannya telah membawa angin segar bagi gereja. Salah satu ensiklik yang dihasilkannya adalah Pacem in terris (damai di bumi).

Sedangkan sewaktu Paus Yohanes Paulus II meninggal orang-orang yang berkumpul di halaman Gereja St. Peter Vatikan meneriakkan dan membawa tulisan Santo Subito. Beliau termasuk tokoh dalam konsili Vatikan II juga, bahkan menjadi pelopor pelaksanaannya. Sebagai Paus, beliau telah mengungungi 129 negara. Aura cinta kasihnya mampu meruntuhan senjata-senjata mutahir negara-negara besar seperti amerika dan Uni Soviet. Peristiwa yang mencengangkan dunia, tatkala ia mendatangi, bercakap-cakap dan memeluk Mehmet Ali Agca, orang yang telah menembak dirinya.

Catatan Proses kanonisasi:

PERISTIWAPaus Yohanes XXIIIPaus Yoh Paulus II
Wafat3 Juni 19632 April 2005
Veneralibilis20 Desember 199919 desember 2009
Beatifikasi3 Sepetember 20001 Mei 2011
Kanosisasi27 April 201427 April 2014

Penutup:

Syukur kepada Tuhan bahwa bulan Paskah 2014 ini Gereja mendapatkan dua orang kudusnya. Kanonisasi kedua orang kudus ini, hendaknya mendorong kita untuk tetap berusaha mancapai kekudusan dan kesempurnaan dalam hidup tanpa berpikir kita nanti akan menjadi santo atau santa di kemudian hari.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi