Makna Di Balik Nama (menjelang Peringatan Nama Pelindung Paroki)

  9 Jul 2011, 09:59

Shakespeare, seorang sastrawan Inggris, menuliskan kalimat ini dalam drama Romeo & Juliet: Apakah arti sebuah nama? Yang dinamakan mawar pun akan sama harumnya kendati bukan mawar nama-nya. Ungkapan sastrawi Shakespeare itu lantas sering sekali dikutip orang, terutama oleh mereka yang lebih mementingkan substansi daripada aksesori.

Bukan Sekadar NamaMelampaui Shakespeare dan para pengikutnya, umat Paroki Tomang -Gereja Maria Bunda Karmel (MBK) diajak untuk sejenak merenungan tentang makna sebuah nama. Nama yang dimaksud adalah Maria Bunda Karmel, nama pelindung Gereja - Paroki Tomang.

Dalam Gereja Katolik, ada suatu penghormatan terhadap orang-orang kudus yang tertuang dalam dokumen Lumen Gentium. Disebutkan dalam Artikel 50-51, Gereja yang masih mengembara ini mengakui persatuan seluruh Tubuh Mistik Kristus, sehingga peringatan terhadap orang-orang yang sudah meninggal dipelihara dengan penuh khidmat. Tentang para kudus, Gereja percaya bahwa mereka telah memberi kesaksian yang tak ternilai mengenai iman dan cinta kasih. kepada para orang kudus inilah Gereja memberikan hormat, memohon perantaraan mereka, serta menjadikan mereka teladan hidup.

Satu bentuk penghormatan bagi para kudus adalah dengan mengenakan nama-nama mereka sebagai nama baptis. Kita didorong untuk memperhatikan riwayat hidup para kudus yang namanya kita kenakan, yakni mereka yang telah mengikuti Kristus dengan setia. Melalui hal itu kita ditunjukkan pada suatu jalan yang dapat kita susuri di tengah suka-duka hidup, untuk sampai kepada persatuan yang sempurna dengan Kristus. Di dalam kehidupan para kudus, Tuhan menyatakan kehadiran-Nya. Meneladani hidup para kudus adalah suatu cara agar Tuhan pun menyatakan kehadiran-Nya di dalam hidup kita.

Sejumlah besar tempat suci, seperti gereja, juga didedikasikan kepada orang-orang kudus. Di Jakarta, kita bisa mengingat nama-nama gereja yang menggunakan nama-nama orang kudus. Didedikasikan, artinya dipersembahkan kepada mereka yang diyakini telah memberikan inspirasi, kekuatan dan perlindungan kepada umat gereja tersebut. Karena itulah, kita sebagai umat Gereja Maria Bunda Karmel percaya bahwa kita semua berada di dalam perlindungan Bunda Maria sendiri.

Bagi setiap orang kudus, didedikasikan pula satu hari khusus. Dalam Lumen Gentium (art. 50) ditegaskan bahwa peringatan terhadap orang kudus dilakukan bukan hanya karena teladan hidup mereka, melainkan lebih daripada itu, untuk memperkokoh persatuan seluruh Gereja dengan melaksanakan cinta kasih persaudaraan dalam Roh (bdk. Efesus 4: 1-6). Persekutuan kita dengan para kudus menyatukan kita dengan Kristus.

Triduum 2011 Gereja MBKKesempatan bagi umat Katolik untuk menghormati Bunda Maria dari Gunung Karmel dikhususkan pada tanggal 16 Juli. Tiap tahun, Paroki Tomang mengadakan triduum berkaitan dengan peringatan tersebut. Triduum adalah sebuah periode doa yang berlangsung selama tiga hari.

Adayang istimewa dalam triduum tahun ini. Selain ibadat doa, pelaksanaan triduum akan dibantu oleh sejumlah imam dan frater Karmel. Para imam akan memberikan semacam pengajaran tentang Maria. Para frater, selain membantu dalam pelaksanaan ibadat, juga akan mempersembahkan pelayanan kasih & persaudaraan kepada umat Paroki Tomang.

Tridum yang dilaksanakan pada 13-15 Juli 2011 di gereja MBK ini juga melibatkan umat paroki secara keseluruhan. Selain ibadat dan pendalaman iman, umat diajak untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Agape, yakni perjamuan 'dari kita, oleh kita, untuk kita', yang dilangsungkan seusai triduum dengan bertempat di selasar gereja MBK.

Semoga melalui triduum untuk menghormati Maria Bunda Karmel, kita makin mampu menghidupi semangat Bunda Maria dan meneladaninya dalam hidup sehari-hari kita.

(Romo / HDJ)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi