Menolak Martabat Manusia Sebagai Tanda Bayar Yang Sah

  9 Jul 2011, 09:49

SALAM BAHAGIA. SEMOGA TEMPAT USAHA/KARIER ANDA SUKSES SELALU" AMIEN. DANA TUNAI/KTA (KREDIT TANPA AGUNAN) 30-200 JUTA PROSES CEPAT HUB: ANDI 021-99919999. TQ.

SMS semacam itu marak sekali di dalam kehidupan kita; pagi, siang, sore bahkan membangunkan kita dari tidur malam. Yang butuh informasi itu tentu akan menyimpannya. Yang tidak butuh, bisa langsung menghapus atau malah menyempatkan diri menyumpah-nyumpah. Saking seringnya beredar, SMS macam itu tak lagi informatif karena telah dianggap mengganggu. Belakangan, SMS saja tak cukup hingga pengguna telepon mulai diteror oleh telemarketer. Bank Indonesia (BI) pun melansir nomor 085888509797 sebagai jalur aduan. Berdasarkan pengaduan masyarakat, pihak BI akan menginvestigasi nomor kontak pengirim SMS atau penelepon.

Tak hanya pesan via telepon, tepi-tepi jalan pun kini makin marak dengan kantor-kantor kecil berpintu lebar berspanduk besar bertuliskan misalnya: DANA EXPRESS 10 JUTA S.D. 1 MILIAR. JAMINAN BPKB MOBIL. SYARAT MUDAH, PROSES CEPAT, PROFESIONAL. INFORMASI HUBUNGI STAF KAMI: YUDHIE 031808080380, 0846644166299. Itu belum termasuk iklan-iklan di surat kabar yang menawarkan jasa serupa, juga bank-bank yang kian lunak menetapkan syarat pembuatan credit card.

Martabat Manusia DipertaruhkanApakah semua tawaran itu menyelesaikan masalah? Tampaknya tidak seratus persen. Ada masalah lanjutan: makin banyak orang tergoda untuk konsumtif, jadi bulan-bulanan bunga utang, tak mampu membayar tagihan, dikejar-kejar debt collector atau rentenir, sehingga terbirit-birit menghubungi biro jasa yang mengurus reschedule atau pelunasan utang. Seringkali prosesnya tak lurus-lurus saja, sebab jika si penagih utang melakukan cara-cara kekerasan, korbanpun berjatuhan. Ada nasabah yang mati kena serangan jantung ketika ditagih utang, belum termasuk yang stres, panik dan terpaksa bersembunyi atau menghilang.

Memperhatikan kesemuanya, akan baik jika kita bertanya: inikah kesejatian kehidupan? Hidup macam apa jika orang merasa cemas, ketakutan, mengalami kekerasan, bahkan begitu dekat dengan kematian? Apakah aktivitas ekonomi sudah begitu memperbudak sehingga kita tak lagi berdaya?

Di tengah hingar-bingar tawaran credit card, kucuran dana tunai, pinjaman tanpa agunan... ada sebuah gerakan yang sederhana dan sepi, namun konkret menawarkan solusi. Gerakan itu bernama: koperasi. Dinamisatornya adalah sejumlah orang yang bersepakat menyatukan uang sehingga terkumpul sejumlah modal, membuat aturan main bersama, lalu saling bantu di antara mereka. Dalam gerakan ini bukanlah uang yang utama, melainkan martabat manusia.

Setiap tanggal 12 Juli, kita diajak untuk merenungkan kembali arti sebuah koperasi. Bukan hal yang mudah, terutama jika hidup ini pun sudah kehilangan arti. Martabat manusia telah digadaikan, bahkan menjadi tanda bayar yang sah bagi hal-hal yang sebenarnya tak setara. Begitukah? Sampai kapan?

(Helena Dewi Justicia)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi