Revolusi Mental: Kurangi Pengangguran di Sekitar Kita

 Agustinus DS  |     14 Jul 2014, 11:38

Tepat jumat lalu, dunia merayakan hari populasi dunia. Mengapa perlu ada hari populasi dunia? Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah populasi yang makin padat.

Berdasakarkan data The World Factbook 2013 (Milik Badan Intelejen Amerika (CIA)), jumlah penduduk dunia mencapai 7 miliar jiwa. Indonesia sendiri berada di posisi keempat, dengan jumlah penduduk mencapai 251 juta jiwa. Jumlah tersebut berarti 3,5 persen dari jumlah penduduk dunia merupakan warga Indonesia. Indonesia sendiri memiliki luas 1,9 juta Km2.

Berbicara mengenai populasi atau kepadatan penduduk, pasti juga berkaitan dengan kesempatan kerja. Jakarta pun menjadi kota dengan jumlah pengangguran kedua terbesar setelah banten (BPS 2013). Ibukota kita ini mencatat jumlah pengganguran sebanyak 513.170 orang atau sebanyak 9,94 persen dari jumlah penduduk. Tingkat pertambahan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan disebut sebagai penyebab terjadinya pengangguran.

Bila dilihat dari tingkat pendidikan, SMK menempati posisi tertinggi, dengan jumlah pengangguran terbanyak yaitu sebesar 11,19%. Sementara posisi kedua terbanyak adalah tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan 9,74% dari total pengangguran. Pengangguran dari tamatan ini terus meningkat dibandingkan Agustus 2012 yang sebesar 9,6%.

Kemudian pengangguran terbanyak selanjutnya adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi terendah adalah 3,51%. Pengangguran terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 3,51%. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2013, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali tingkat pendidikan SMK dan SMA.

Lalu bagaimana gereja tergerak untuk melayani ketika tingkat pengangguran terus meningkat? Kita bersyukur, di gereja kita terdapat salah satu seksi yang menjadi penghubung bagi pencari kerja ataupun penyedia kerja. Atau kita bersyukur menjadi salah satu paroki dengan beberapa umat yang aktif mencari atau menyediakan kesempatan kerja bagi umat MBK. Bahkan menurut evan salah satu volunteer di Komsos atau warta minggu, jumlah pencari iklan yang ingin masuk di WM memiliki antusias yang cukup besar.

Apakah pencari kerja atau orang yang membutuhkan pekerjaan tersebut hanya orang yang memiliki kepercayaan sama dengan kita saja? Rasanya tidak, tak ada salahnya kita punya semangat berbagi. Dengan menginformasikan kesempatan kerja pada orang lain, berarti kita turut membantu mereka yang sedang dalam kesulitan ekonomi. Hal ini bisa menjadi salah satu "revolusi mental" bagi kita dan sesama.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi