Paus Benediktus Xvi Dan Internet

  14 Feb 2013, 14:42

Pada awal masa jabatan Paus Benediktus XVI, banyak kalangan berkomentar bahwa Gereja Katolik akan semakin konservatif.

Pasalnya, sebelum menjadi Paus Benediktus XVI, Kardinal Ratzinger dikenal sebagai tokoh yang konservatif.

Dia dianggap sebagai penentang modernisme. Akan tetapi, ketika menjalani masa kepausannya, banyak orang terkejut. Teolog yang dikenal konservatif itu justru mendorong umatnya untuk mewartakan Injil lewat loronglorong modernitas, yaitu internet. Dan melalui iPadnya setiap hari Paus mewartakan Injil kepada para followernya di Twitter. Orang setua itu masih mempunyai semangat untuk mempelajari dan menggunakan benda-benda super modern tersebut.

Pandangan-pandangan Paus Benediktus tentang internet bisa kita telusuri melalui surat-suratnya pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia.

Pada hari Komsos Sedunia ke-43 tahun 2009, melalui pesannya Paus Benediktus mendorong umat untuk menggunakan internet sebagai ruang untuk saling menghormati, berdialog, dan membangun persahabatan. "Saya mendorong semua orang yang berkehendak baik untuk masuk ke dalam dunia komunikasi digital mempromosikan budaya dialog, saling menghormati dan membangun persahabatan."

Demikian pesannya.

Pada Hari Komunikasi Sosial berikutnya, tahun 2010, Paus Benediktus XVI secara khusus mendorong para imam dan pelayan pastoral untuk menceburkan diri ke dalam dunia cyberspace atau internet. "Kehadiran para imam di dunia komunikasi digital harus menjadi kesaksian akan Injil.

Mereka harus menjadi suara yang berbeda di tengah pasar digital internet... Para imam hendaknya membantu orang menemukan wajah Kristus dan menjadi "jiwa" di dalam pabrik komunikasi itu."

Pada tahun 2011, Paus Benediktus masih tetap berbicara tentang komunikasi digital. Dia menekankan pentingnya autentisitas dalam dunia komunikasi internet tersebut. Dunia internet identik dengan lautan informasi. Di sana tercampur antara yang asli dan yang palsu, yang benar dan yang keliru. Di tengah lautan informasi itulah dibutuhkan keotentikan.

"Mewartakan Injil melalui internet harus menjadi integritas kita, konsisten dan otentik, harus menjadi seperti makanan harian kita," demikian pesan Paus pada Hari Komunikasi Sosial Seduni ke-45 itu.

Pada hari Komsos Sedunia ke-47 atau tahun ini, Paus kembali menekankan internet, terutama media sosial sebagai ruang untuk melakukan evangelisasi. Dia mengatakan bahwa media sosial itu seperti agora (ruang publik Yunani kuno yang menjadi tempat untuk berdiskusi, berdebat, mencari kebenaran). Internet juga harus menjadi ruang untuk mencari dan mewartakan kebenaran, yaitu Injil.

Selama empat tahun melalui Hari Komunikasi Sosial ia selalu mendorong umatnya untuk mewartakan Injil melalui internet, dunia digital dan media sosial. Hal ini berarti bahwa beliau melihat internet (salah satu ciri khas modernitas) secara positif dan bahkan harus menjadi ruang pewartaan Injil. Di akhir pesannya pada Hari Komsos Sedunia ke-47, ia mengutip Markus 16: 15: "Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil kepada segala makhluk." Kepada kita semua, baik kaum muda maupun tua, baik imam biarawan-biarawati maupun awam, pesan itu disampaikan. Kita diutus untuk mewartakan Injil sampai ke ujung dunia digital!

(Lamtarida Simbolon, O.Carm)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi