Adven Pertemuan IV - Kasih Dalam Perbedaan Pendapat (Lukas 2:41-52)

  16 Dec 2010, 21:01

Dalam sebuah pertemuan lingkungan, pemandu bertanya kepada umat yang hadir, "Apakah diantara bapak-ibu ada yang tidak mempunyai masalah dalam keluarga?" Suasana menjadi hening sejenak, karena mereka mengakui ada masalah-masalah yang timbul dalam keluarganya. Dari masalah sepele hingga masalah yang serius. Pertanyaan kemudian berkembang, bagaimana cara mengatasi permasalahan itu? Beragam pendapat/cara muncul. Ada yang bilang masalah diatasi dengan cara duduk bersama membahas masalah itu, ada yang dengan cara menjelaskan maksud sebenarnya sehingga timbul masalah. Namun tidak sedikit yang menjelaskan duduk masalah dengan emosi karena kecewa, sakit hati dan putus asa sehingga pertengkaran/konflik menjadi "cara mengatasi" permasalahan itu. Sesungguhnya kita bisa memecahkan masalah dengan belajar dari Keluarga Kudus Nasaret. Dengan kasih kita bisa menemukan banyak hal untuk mengatasi perbedaan pendapat atau perselisihan dalam keluarga.

Setiap orangtua pasti kuatir dan bingung bila anaknya hilang. Demikian pula dengan Yusuf dan Maria sebagai orangtua Yesus saat sadar Yesus tidak bersama mereka dan rombongannya. Mereka mencari Yesus dan kembali ke Yerusalem sambil terus mencari Dia (ay 45) dan kemudian menemukan Yesus didalam Bait Allah bersama alim ulama yang sedang mendengarkannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada-Nya (ay 46).

Yusuf dan Maria sangat gembira ketika menemukan anaknya. Tetapi apa kata Yesus kepada mereka? Yesus malah bertanya: Mengapa kamu mencari Aku? Pertanyaan yang tak terduga. Secara manusiawi orangtuanya pasti sangat kecewa dan sedih dengan pertanyaan itu, namun apa yang dilakukan Maria ibu-Nya yaitu dengan rendah hati dan tulus menerima perbedaan pendapat dengan anaknya itu. Bukan dengan caci maki apalagi umpatan-umpatan kasar. Dengan KASIH ibu yang tulus memahami dan menerima perkataan anaknya, meskipun saat itu Bunda Maria belum tahu persis apa maksud perkataan Yesus serta menyimpan semua perkara itu dalam hatinya (ay 51).

Bagaimana Kasih Dalam Perbedaan Pendapat dapat diwujudkan? 1Kor 13: 4-7 menguraikan hal ini dengan cukup jelas. Kasih itu sabar, apakah kita juga bisa bersikap sabar dalam menghadapi suatu masalah? Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, apakah aku mau bersikap rendah hati dan tulus dalam menerima perbedaan? Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kita perlu paham lebih jauh, bahwa perbedaan pendapat dimaksudkan untuk menyempurnakan atau melengkapi sehingga menjadi lebih baik, bukan sebaliknya. Segala perbedaan yang timbul bila disatukan akan menghasilkan karya/hasil yang indah. Demikian pula kita umat manusia diberikan kemampuan yang berbeda untuk dipadukan menjadi manusia yang dapat menghasilkan karya yang istimewa bagi Kemuliaan Allah dan juga untuk keselarasan hidup dengan sesama.

Kini bagaimana aku bersama keluargaku belajar dari Keluarga Kudus Nasaret dalam menyikapi/mengatasi Perbedaan Pendapat dengan menghadirkan KASIH sebagai dasar untuk menyelesaikan?

(Lucky Jacob)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi