Hari Raya Santa Perawan Maria, dari Gunung Karmel

 Agustinus D.S  |     4 Aug 2014, 09:30

Gereja MBK atau paroki kita secara khusus merayakan hari raya Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel. Alasannya, karena nama pelindung yang kita gunakan adalah "Santa Maria dari Gunung Karmel" yang juga merupakan gelar ordo karmelit sejak abad ke 13. Mengingat kebaikan dan anugerah yang tak terbilang banyaknya dari sang pelindung, sejak abad ke 14 gelar ini mulai dirayakan pertama kali di Inggris dan kemudian secara perlahan - lahan menebar luas ke seluruh Ordo. Kapitel Jendral menetapkan sebagai pesta utama dan istimewa bagi Ordo dan diakui sebagai pesta khusus bagi Persaudaraan Skapulir oleh Paus Paulus V.

Apa yang bisa kita renungkan di hari istimewa ini? Dalam hidup kita sering menjumpai beragam peristiwa dari kebaikan maupun kejahatan. Termasuk yang juga terjadi dalam diri kita. Kadang kita sabar untuk menghadapinya, namun terkadang kita cepat "naik pitam". Gambaran paling jelas adalah masa kampanye presiden lalu hingga saat ini. Semua orang seolah memiliki "jagoannya", bila tidak sesuai orang tersebut terkadang harus siap di unfriend dari media sosial, tragis.

Kita kadang bermaksud untuk menyingkirkan kejahatan atau hal kurang baik tersebut, namun yang ada karena kurang kesabaran, kita justru memunculkan kejahatan lain tanpa disadari. Lalu apa yang bisa dimaknai dari Bunda Perawan Maria? Bila kita mengikuti renungan harian yang ada setiap hari di website, Romo Heri rabu lalu sempat mengungkapkan bagaimana kita harus percaya pada Allah dan caranya adalah dengan mendekatkan diri pada-Nya. Salah satunya melalui Santa Perawan Maria yang juga merupakan pelindung paroki kita.

Dengan meneladanNya kita diajar untuk bersikap rendah hati dan kesederhanaan. Maria dengan kesederhanaannya sungguh memiliki ketergantungan kepada Allah. "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu". Karena kerendahan hati sikap Maria, maka karya keselamatan Allah terjadi pada Santa Perawan Maria. "Mari kita kikis kesombongan diri kita, kita kenakan kesederhaan dan kerendahan hati. Supaya Allah dapat berkarya pada diri kita, dan makin hari mengenal kehendak Allah " (oleh Romo Heri di renungan harian paroki /www.parokimbk.or.id)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi