Gereja Untuk Kebenaran, Kebaikan Dan Keindahan

  24 Mar 2013, 01:33

Gereja pada hakikatnya bukan untuk berpolitik tetapi untuk mewujudkan kebenaran, kebaikan dan keindahan. Hal ini di-sampaikan Sri Paus dalam audiensinya dengan wartawan yang meliput di konklaf pada 16 Maret lalu, Sri Paus Fransiskus menguraikan beberapa point yang dia nilai penting, diantaranya soal pemilihan nama.

Gereja Untuk Kebenaran, Kebaikan Dan Keindahan

Sri Paus memilih nama Fransiskus setelah menjadi paus karena bisikan dari kardinal Brazil Claudio Humes saat berdoa di Gereja Santa Maria Maggiore untuk tidak lupa pada orang miskin. Sri Paus mengingat Santo Fransiskus Asisi yang banyak berdialog dengan berbagai kalangan untuk men­ciptakan perdamaian dan juga dekat dengan alam. Pemilihan nama ini menurut Romo Markus Solo Kewatu SVD yang bekerja di bagian hubungan antar agama di Vatikan, akan berdampak banyak dalam kepemimpinan Sri Paus.

Hal ini memang sudah terlihat dalam gaya prilaku Sri Paus yang setelah terpilih menolak penggunaan mobil limosin sebagai kendaraannya. Selain itu budaya Amerika Latin yang menjadi tempat bertumbuh kembangnya SriPaus juga akan berpengaruh dalam gaya kepimpinannya. Sri paus yang murah senyum dan suka membuat humor ini cenderung hangat dan luwesdalam bergaul. Kondisi ini menurut Romo Markus Solo Kewatu SVD akanmemudahkan impiannya untuk melakukan dialog antar umat beragama, apalagi Sri Paus Fransiskus merupakan salah satu peserta saat konsili vatikan dua yang menyinggung tentang toleransi antar umat bergama. Dalam kesempatan ini Sri Paus tidak menutup dengan dengan ritual berkat melain­kan hanya memohonkan berkat dalam diam untuk semua yang hadir dan keluarga mereka tanpa tanda salib karena wartawan yang meliput tidak semuanya beragama Katolik.

Gereja Untuk Kebenaran, Kebaikan Dan Keindahan

Sri Paus dalam beberapa kali muncul dan diliput media selalu senyum dan kerap melemparkan joke yang mengundang tawa dan saat ini memang masih cenderung tidak sepenuh­nya mengikuti protokoler kepausan yang selalu mempertimbangkan aspek keamanan.

Bahkan saat acara bersalaman dengan perwakilan dari peserta audensi dengan wartawan beberapa peserta yang berkesempatan bersalaman de-ngan Sri Paus memeluk dengan hangat Sri Paus dan disambut hangatoleh Sri paus dengan senyum. Seorang peserta yang buta dan dituntun oleh anjingnya saat menyalami paus menjadi perhatian para media apalagi Sri Paus juga memberikan berkat bagi anjing sang penuntun. Kerendahan hati dan ingin selalu dekat dengan umat mudah mudahan tidak terbe­lenggu oleh aturan sebagai kepala Negara.

Vatikan, 18 Maret 2013

(Satya Pandia-Thomas 1)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi