Hari Pangan Sedunia

 Anton Sarjo  |     26 Oct 2015, 11:18

Setiap 16 Oktober, diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. didirikan pada tahun 1945, ketika itu Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa,. Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.

Sebagai rasa syukur dalam memperingati Hari Pangan Sedunia pada hari Minggu (18/10) Paroki Tomang Gereja MBK menyelenggarakan Seminar tentang pertanian yang diadakan di Auditorium bagaimana cara bercocok tanam mulai dari proses pembibitan, perawatan, pemupukan agar tanaman yang kita tanam bisa di panen, dari beberapa jenis sayuran caranya berbeda-beda contohnya seperti sayuran kangkung sejak mulai ditanam membutuhkan waktu 4 hingga 5 minggu untuk bisa dipanen.

Selain Seminar pada Pkl. 11.30 di selengarakan misa syukur di Gereja dengan iringan paduan suara dan musik kolintang dari SD. Sang Timur, sebelum Rm. Medyanto O. Carm kotbah diputarkan Video tentang hari Pangan Sedunia, digambarkan dalam video tersebut ada seorang tukang sampah yang memiliki banyak anak, dia bekerja setiap hari mengambil sampah di rumah-rumah makan dan mengumpulkan sisa-sisa makanan terutama daging yang masih menempel di tulangnya dipisahkan dan dibawa pulang untuk makan istri dan anak-anaknya, sebagai seorang ibu setelah menerima makanan sisa yang dibawa oleh suaminya dibagikan kepada anak-anaknya secara adil.

Rm.Medy mengatakan pernahkah kita makan secukupnya tanpa buang-buang makanan? Dikatakan juga dalam Doa Bapa Kami berilah kami rejeki pada hari ini secukupnya., daripada makanan dibuang-buang berikanlah kepada mereka yang membutuhkan.

Sekarang begitu sulitnya dalam proses dari para petani yang begitu sulitnya untuk mendapatkan air dan pupuk agar pertanian menjadi subur dan menghasilkan panen yang baik. Banyak petani yang berjuang untuk menghasilkan makanan yang kita butuhkan, jadi petani itu adalah pejuang bagi negaradan bangsa, karena dari petanilah kita mendapatkan sumber makanan.

Sekarang ini banyak orang yang tidak mendapatkan makanan yang cukup, untuk itu kita wajib menggunakan bahan-bahan makanan secukupnya jangan sampai kita buang-buang makanan, kalau kita sampai buang-buang makanan berarti merampas hak orang miskin. Apakah kalau kita melihat orang-orang terutama warga paroki MBK, kita akan tutup mata dan telinga, tentunya itu menjadi perhatian kita.

Bapa Paus mengatakan kita sebagai orang Kristiani dipanggil sebagai seorang yang solidaritas, kita belajar dari Kristus untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain. Jadi pada Hari Pangan Sedunia ini marilah kita hargai para petani dalam mengolah pertaniannya sebagai sumber makanan kita.

Kita juga harus merawat lingkungan kita supaya menjadi tempat yang indah dari asri, jangan membuang sampah sembarangan, perhatikan lingkungan hidup kita.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi