Bahaya Gizi Mengancam Anak

 Agustinus DS  |     26 Jan 2014, 14:59

Bencana nasional membuat Ibu pertiwi menangis sedih. Deretan peristiwa banjir di beberapa daerah termasuk Jakarta dan banjir bandang Manado hingga letusan gunung Sinabung - Sumatera Utara, membuat keluarga korban memilih berada di pengungsian. Persoalan baru seperti pasokan makanan yang baik dan juga ancaman kekurangan gizi, menjadi jeritan baru.

Fasilitas dan sarana kebersihan di pengungsian serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Berpotensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat. Selain itu menurunnya daya tahan tubuh, di pengungsian memungkinkan pengungsi mudah tertular penyakit. Termasuk minimnya asupan gizi.

Bencana kekurangan gizi ini dikhawatirkan akan menganggu pertumbuhan anak Indonesia, terutama anak berusia enam hingga lima tahun. Berdasarkan berbagai data serta hasil penelitian banyak pihak, masalah gizi di Indonesia, selain gizi buruk juga masih tingginya kasus gizi kurang. Belum lagi terjadinya trend peningkatan masalah gizi lebih yang semakin meningkat. Menurut sebuah penelitian, tingkat morbiditas (kekurangan gizi) pada balita mencapai 34,3 %.

Mengapa anak dan balita?

Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, asupan kurang yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, akan memberikan dampak terhadap proses tumbuh kembang anak dengan segala akibatnya di kemudian hari. Tidak hanya pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan mentalnya. Satu hal yang akan berdampak pada produktivitas suatu bangsa dan gereja.

25 Januari diperingati sebagai hari peringatan secara nasional hari gizi dan makanan secara nasional. Janji masa depan cerah Indonesia, sebagaimana yang divisikan sejak proklamasi kemerdekaannya seolah mengalami kematian suri.

Badan Pusat Statistik memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 mencapai 234,2 juta atau naik dibanding jumlah penduduk 2000 yang mencapai 205,1 juta jiwa. Sekitar 37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, separo dari total rumah tangga mengonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi

Lalu apa yang harus dilakukan umat dan gereja? Pertanyaan inilah yang harus dijawab ANDA para pembaca.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi