Spiritualitas Ekaristi (bagian 3)

  28 Jan 2013, 21:56

"LITURGI EKARISTI-INILAH TUBUHKU YANG DIKURBANKAN BAGIMU

Pada edisi yang lalu kita telah mendalami Liturgi Sabda. Liturgi Sabda berarti Tuhan sungguh hadir dan berfirman ketika Kitab Suci dibacakan. Pada edisi ini kita akan mendalami Liturgi Ekaristi. Dalam Ekaristi, Tuhan sungguh hadir melalui roti dan anggur yang dikonsakrir menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Untuk mengingatkan kembali, kita mendalami Spiritualitas Ekaristi ini berdasarkan Lukas 24: 13-35.

Kedua murid yang pulang ke Emaus itu mengundang tamu asing ke dalam rumahnya. "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Tamu itu masuk ke dalam rumah mereka. Akan tetapi, tiba-tiba tamu berubah menjadi tuan rumah. Yang diundang menjadi pengundang.

Itulah Tuhan Yesus. Yesus mengundang mereka untuk memecahkan roti, merayakan Ekaristi. Dan "ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka."

Bagian ketiga dari tata perayaan Ekaristi kita ialah Liturgi Ekaristi. Setelah melihat kehadiran Yesus melalui Sabda-Nya, kita mengungkapkan Credo atau Aku Percaya. Dengan doa itu, kita mau mengundang Yesus ke dalam hati kita setelah kita melihat-Nya melalui Sabda-Nya. Kita mengundang Tamu Agung kita itu karena kita percaya kepada-Nya, sebagaimana kedua murid Emaus itu mengundang Yesus setelah Ia menjelaskan Kitab Suci. Namun, yang terjadi sesungguhnya dalam Ekaristi ialah Yesus mengundang kita untuk makan dalam satu meja makan.

Dalam Ekaristi, Dia mengundang kita sebagai sahabat. Tidak ada kepahitan; yang ada cinta kasih dan kurban pemberian diri. Yesus mengambil roti, memohon berkat, memecahmecahkan, dan membagikannya.

"Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu!" Yesus bukan hanya mengajak kita makan bersama, tetapi memberikan Tubuh-Nya sebagai makanan. Roti menjadi Tubuh Kristus, anggur menjadi darah-Nya. Dia sungguh hadir dalam roti dan anggur. Setelah melihat Dia hadir dalam Sabda-Nya, sekarang kita melihat Dia hadir dalam Tubuh-Nya.

Setelah melihat-Nya sejenak dalam pemecahan roti, Yesus menghilang dari pandangan kedua murid itu. Demikian juga kita. Setelah melihat Yesus dalam rupa roti, Dia segera menghilang. Ke mana Ia pergi? Menyatu dengan tubuh kita! Kita menerima Tubuh Kristus, kita menerima komuni. Communio berarti bersatu. Kita bersatu dengan Kristus. Inti Ekaristi ialah: Allah masuk dalam hubungan yang paling mesra dengan kita. Ia menjadi makanan dan minuman kita. Menjadi darah-daging kita. Oleh karena Dia menjadi darah daging kita, maka hidup kita menjadi baru.

Inilah yang kita alami setiap kali selesai merayakan Ekaristi. Hidup baru! Yesus telah memberikan nilai-nilai makan bersama yang sangat baik kepada kita. Di meja Ekaristi, yang terjadi ialah cinta dan pengorbanan diri Yesus. Apa yang terjadi di meja makan keluarga kita? Apakah saling diam, sibuk dengan gadget masing-masing, atau bahkan pertengkaran?

Melalui Ekaristi dalam Gereja Katolik, Yesus mengundang kita untuk menjadikan meja makan sebagai ruang untuk sharing, berbagi suka-duka, berkurban, dan saling meneguhkan satu sama lain. (Bersambung).

(Lamtarida Simbolon, O.Carm)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi