Hari Raya Kabar Sukacita

  26 Mar 2011, 14:38

Tanggal 25 Maret 2011 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, karena pada hari ini diperingati peristiwa Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke seorang perawan sederhana Maria di Nazaret menyampaikan kabar sukacita. Apa isi kabar sukacita di Lukas 1: 26-38 itu? Bahwa Maria beroleh anugerah Allah mengandung Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi, Raja yang Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Tetapi bukankah untuk perawan sederhana seperti Maria, rencana Tuhan tak disangka-sangka itu juga mengundang ketakutan dan kekhawatiran?

Hari Raya Kabar Sukacita

Yesus Sang Juruselamat akan menjadi kepenuhan janji Allah pada umat-Nya. Melalui dan dalam Dia, manusia akan diselamatkan. Roh Kudus (kuasa Allah yang menciptakan) sejajar dengan Kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi yang searti pula bahwa kuasa Allah akan menghadirkan diri-Nya secara khusus untuk menjadikan Maria ibu bagi putra-Nya. Seperti Maria,melalui pembaptisan, saya memperoleh pula karunia sebagai anak Allah dan ahli waris kerajaan-Nya.

Seperti Maria saya tidak lepas dari situasi ketakutan, kekhawatiran serta diliputi banyak pertanyaan tentang rencana Tuhan untuk diri saya ditengah janji Tuhan senantiasa menyertai dan melindungi hamba-Nya. Apakah seperti Maria saya belajar mencintai Allah dalam kesederhanaan, dalam kerendahan hati, dalam keterbukaan akan kehendak-Nya dan dalam iman yang teguh akan kehadiran-Nya yang akan senantiasa menguatkan dan meneguhkan, berani pasrah menanggapi kehendak Allah yang tak selalu nyata dan pasti? Atau akankah saya menutup diri dan hati terhadap rencana Tuhan yang sering tak disangka-sangka dan memaksa Tuhan melaksanakan kehendak saya melalui doa-doa saya, terutama di saat saya menghadapi kesulitan, kerikil-kerikil tajam serta salibsalib yang harus dipikul dalam kehidupan melaksa-nakan rencana-Nya?

Yesus, Messias, Sang Raja, Anak Allah dibesarkan Maria dan Yosef dengan kerendahan hati, pengorbanan diri, penyerahan dalam ketaatan penuh akan kehendak Allah, tumbuh dalam keluarga tanpa kemewahan atau minta posisi istimewa. Bersediakah saya dengan rendah hati dan dengan bantuan rahmat Tuhan menghayati dan melaksanakan aneka tatanan serta aturan yang terkait dengan rencana panggilan Tuhan dalam tugas pekerjaan kita masing-masing, karena dalam kesetiaan dan ketaatan akan seluruh janji Allah, Allah akan melimpahi saya dengan rahmat-Nya yang berlimpah?

Maria menjawab: "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Menghadapi misteri yang tak terpahami, sebagai hamba yang tugas utamanya melayani (=mengabdi, membaktikan diri, menjadikan diri berguna, menolong, memusatkan pikiran, mengindahkan, mengerahkan kekuatan untuk) tuannya, bukankah sudah sepantasnya saya juga menyerahkan diri seutuhnya pada tuntunan tuntunan Allah yang telah bersedia menghadirkan diri-Nya secara khusus dalam diri serta kehidupan saya?Apabila secara duniawi saya dianggap menerima lebih sedikit (harta, pekerjaan, tugas), bukankah itu berartisaya juga menerima lebih banyak waktu berkwalitas untuk mengerjakan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, untuk sesama termasuk orang-orang yang kita cintai dan Kerajaan Allah, sesuai citra Allah, agar seperti Maria saya juga dapat secara layak menanggapi kabar sukacita diterima jadi Anak Allah.

(Ansano Widagdyo - Ratu Damai 4)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi