Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

  18 Nov 2010, 21:31

Dalam sebuah misa khusus bagi seorang suami dan ayah, Rm Ignasius Widodo Kartautama O.Carm (alm) bertanya kepada isteri yang ditinggalkan suaminya itu: "Apakah bapak pernah datang dalam mimpi minta bakpao?" "O, tidak pernah," sahut ibu dari dua anak itu. "Dengan mempersembahkan misa kudus, kita kirim makanan rohani untuk dia," lanjut Romo.

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Dalam buku berjudul "Bebaskan Kami di Sini," yang berisikan wawancara Nicky Eltz dengan Maria Simma, perempuan yang suka dikunjungi arwah, Maria Simma berkata: "Bahwa jiwa-jiwa di api penyucian meminta Misa Kudus. Selain itu juga Doa Rosario, Doa Jalan Salib dan doa-doa lainnya." Atas pertanyaan: "Apakah sudah cukup mengikuti dan merayakan Misa Kudus bagi keluarga dan sahabat yang telah meninggal dan mungkin masih berada dalam api penyucian?" "Sama sekali belum cukup. Aku mohon pada semua orang untuk melakukan hal ini lebih banyak dari pada sebelumnya. Lebih banyak Misa Kudus harus mereka ikuti dan rayakan bagi orang-orang yang sudah meninggal."

Dari buku Kalender Liturgi ada catatan: "1. Dalam rangka "Hari Raya Mengenang Arwah Semua Orang Beriman" (tgl 2 Nopember) setiap orang Kristen dapat memperoleh indulgensi penuh bagi orang yang sudah meninggal. 2. Caranya: mengunjungi makam dan/atau mendoakan arwah orang yang sudah meninggal. 2.1.Yang menjalankan setiap hari dari tanggal 1 sampai 8 Nopember memperoleh indulgensi penuh. 2.2. Yang menjalankan pada hari-hari lain memperoleh indulgensi sebagian.

Pada kesempatan ini saya juga mau menghibur teman saya yang telah ditinggalkan suaminya 12 tahun lalu. "Saya hanya mendampingi dia 17 tahun saja." Goresan pena ini mau menghiburnya.

Fr. Hugh Brown O.Carm dalam tulisannya "Healing the Soul" menulis: Pengalaman ditinggalkan mati oleh kekasih dan orang yang kita sayangi, membuat jiwa kita kering dan iman kita ikut terguncang. Malam gelap iman adalah soal biasa dan lumrah.Tuhan seperti tidak hadir dalam hidup kita bahkan seperti mengejek kita.

1. Prinsip utama bagi hidup kita adalah kebenaran."Kenalilah dirimu sendiri merupakan tanda yang sehat seperti juga dalam tradisi agama. Jujurlah terhadap dirimu sendiri.

2 Bersikap lemah lembut terhadap dirimu sendiri. Tidak ada perasaan kehilangan atau dipisahkan kematian yang bisa segera lenyap. Pemulihan perlu kesabaran, kesabaran membawa ketekunan dan ketekunan mendatangkan pengharapan.

3. Belajar seperti anak kecil berenang. Ia harus merasakan dinginnya air dan berusaha untuk mengapung. Ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi seperti orang mau tenggelam juga. Semakin kita panik, air akan menyeret kita lebih dalam. 4.Carilah hikmat dari persaudaraan sejati. Isilah waktumu dengan berbicara, baca dan aktivitas olahraga. Lakukanlah apa saja yang membuat kamu hidup. Dan jangan meninggalkan komunitasmu. Berdoalah senantiasa. Jangan merasa bahwa kamu mempunyai kata-kata yang tepat dan bahwa engkau tidak marah kepada Tuhan atau Tuhan akan segera mengangkat gunung dukamu.

Hidup ini nyata. Kita adalah nyata dan pengalaman kita juga nyata. Kita tidak dapat melarikan diri dari kenyataan. Tetapi dengan jalannya waktu, duka cita akan diubah jadi suka cita.

(Tomas Samaria,Dari berbagai sumber antara lain: Carmel Contact No.85,October 2010)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi