Pengampunan dalam Keluarga yang Tak Sempurna

 Sigit Kurniawan  |     13 Mar 2016, 08:21

Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak menikah dengan pasangan yang sempurna. Kita tidak memiliki anak-anak yang sempurna. Kita tidak memiliki orangtua yang sempurna. Tetapi, keluarga adalah anugerah Allah.

Demikian ungkapan Paus Fransiskus yang dinyatakan kembali oleh Romo Yustinus Ardianto dalam Rekoleksi Kerahiman Allah dalam Keluarga di Auditorium MBK, Sabtu (5/3/2016). "Perkawinan melambangkan cinta Allah kepada manusia. Cinta harus diperjuangkan terus, meskipun kenyataan hidup perkawinan di dunia modern ini sangat kompleks. Sebab itu, dibutuhkan spiritualitas pengampunan dan sikap saling menerima antaranggota keluarga," ujar Romo Yustinus di depan 890 peserta itu.

Pengampunan dalam Keluarga yang Tak Sempurna

Spirit pengampunan dan penerimaan itu juga nampak dalam pengalaman dua pasang pasutri yang berbagi pergulatan hidup berkeluarga dalam acara itu. Mereka adalah pasangan Hilarus Wasidi - Yuliana dan pasangan John - Lily.

Dalam sharing nampak, setiap keluarga memiliki beban masalahnya sendiri. Tetapi, sikap saling terbuka, saling menerima, saling mengampuni, dan melibatkan Allah dalam pergulatan keluarga itu, membuat mereka bertahan.

Romo Yustinus menambahkan, kes ejahteraan merupakan salah satu tujuan dalam hidup berkeluarga. Tapi, itu tak melulu soal duit. Menurutnya, cinta, romantisme, dan sikap syukur harus terus dipelihara.

Selain, sambung Romo Yustinus, keluarga tidak membandingkan-bandingkan dengan keluarga lain. Sikap ini bisa menjadi awal dari ketidakbahagiaan keluarga. "Jangan pula menghakimi anak-anak dengan kata-kata yang bisa melukai batin. Kalau mereka rewel, belum tentu badung. Kemungkinan besar mereka kesepian," kata Romo.

Karena zaman berubah, gaya pendidikan keluarga juga harus berubah. Internet dan media sosial, misalnya, harus menjadi perhatian orangtua. Orangtua harus bisa mendampingi mereka yang sudah serba gadget. Akhirnya, dalam segala ketidaksempurnaan keluarga, hendaklah keluarga melibatkan Allah sendiri dan menempatkan Allah sebagai pusat hidup mereka.

Lihat Juga:

Tema Nasional (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi